Bawa Anak-Anak Belajar Tahsin

Kamis, 27 Januari 2022

Kemarin pertama kali bawa anak-anak belajar tahsin. Belajar tahsinnya di masjid depan rumah. Memang saya tuh pengen banget bisa taklim atau belajar ngaji offline, tapi kadang ada rasa khawatir dengan bawa anak-anak. Khawatir ribet atau mereka rewel.

Minggu lalu Khansa ikut ngaji di TPA yang kegiatannya sementara di masjid depan rumah (kami baru pindah kontrakan ke Bogor). Saya nanya ke ustadzah yang ngajar Khansa, disini ada pengajian untuk ibu-ibu atau enggak. Kata beliau ada, pas banget hari Kamis kemarin ini pertemuan tatap muka pertama setelah pandemi covid dan pengajian off. Saya minta nomor WA ustadzahnya untuk dapat info.

Hari Kamis pagi saya di chat via WA oleh ustadzah katanya jam 10 ada belajar tahsin ibu-ibu RT. Alhamdulillah Allah kasih semangatnya. Padahal jam 10 itu jam tidur siang saya dan anak-anak hehe.

Saya bilang ke anak-anak "ibu jam 10 mau belajar ngaji, nanti tidur siangnya pulangnya aja, ya". Alhamdulillah atas izin Allah, anak-anak melek diajak ikut belajar tahsin.

Alhamdulillah semuanya anteng. Tentu atas izin Allah. Allah mudahkan semuanya. Alhamdulillah.

Ikhtiarnya, saya bawa buku dan pena untuk Khansa menulis, bawa buku bacaan untuk anak-anak, bawa Al Qur'an tambahan untuk Khansa kalau dia mau ikutan baca, bawa teether dan mainannya Khalid.

Khansa sibuk nulis, baca buku, baca Al Qur'an, mainan tas, main sama Khalid.
Khalid sibuk merayap, mainan teether, duduk, dipangku, rebahan, baca buku.

Khansa mulai bawel saat sudah mau selesai (1 jam kemudian). Dia minta ciki dan biskuit.

Saya bilang "sebentar ya, nak. Sebentar lagi selesai, nanti insya Allah pulang dari sini ya."

Pulang dari masjid, Khansa gak mau langsung masuk rumah. Nunggu di depan gerbang, menagih untuk beli ciki.
Saya ke dalam rumah sebentar untuk menaruh tas, kemudian saya kembali lagi ke depan rumah.
Kami bertiga jalan ke warung (Khalid digendong tentunya). Sampai depan warung Khansa langsung nunjuk ciki. Setelah beli ciki, kami pulang.
Sampai rumah, Khansa makan ciki, minta dibacain buku, kemudian tidur siang.

Saya ngemil sebentar terus ikut anak-anak tidur. Belum juga tidur lelap ada yang punya kontrakan datang mau cek mesin air karena air kemarin tidak mengalir, beliau sudah menghubungi tukang yang biasa ngurusin mesin air disini.

Alhamdulillah gak ada masalah sama mesinnya, mungkin karena sumurnya kosong jadi airnya gak naik.
Saya diajarkan apa yang harus dilakukan apabila terjadi lagi hal seperti itu.

Setelah itu saya masuk kamar.
Khawatir anak-anak akan bangun, saya langsung berusaha tidur. Kalau tidak, nanti saya tidak bisa istirahat siang kalau anak-anak bangun.

Alhamdulillah walaupun jam tidur siang saya berkurang, tapi Allah mampukan saya bertahan mengurus anak-anak sampai malam.

Evaluasi dari kegiatan bawa anak-anak belajar tahsin kemarin adalah bawa cemilan dan mainan Khansa.

Pelajaran yang bisa diambil : minta tolong sama Allah. Tenang aja, ada Allah. Allah yang mengatur semuanya dengan amat sangat baik. Berprasangka baik dulu sama Allah. Yakin bisa insya Allah.

Semoga nanti Allah mudahkan juga untuk bawa anak-anak taklim ke majelis-majelis ilmu, taman-taman surga, aamiin.

Waktu mereka main saat saya belajar. Itu yang di dekat Khansa cover Al Qur'an nya aja ya. Isinya udah lepas dan saya pangku.

Postingan populer dari blog ini

Realistis vs Idealis

Berharap